Mengenal Lebih Dekat Tebu Di Indonesia
Mengenal Lebih Dekat Tebu Di Indonesia-Haloo anak Tani7 kita semua pasti bisa bertani dan jangan coba-coba meremehkan Tani ya, karena dengan adanyya para petani kita bisa menikmati Sayur mayur yang begitu nikmat. Nah, oke langsung saja pada kesempatan kali ini saya akan memposting menegnai Tebu, untuk postingan ini berisikan mengenai Tebu baik dari sejarah, ciri-ciri sampai manfaat dan lain-lain. Nah, langsungg saja yuk kita simak berikut ini:
A. Deskripsi Tebu
Tebu ini memiliki nama latin atau ilmiah Saccharum officinarum yang termasuk dalam famili Graminae ( suku rumpu – rumputan ) adalah salah satu jenis tanaman semusim yang banyak di gunakan sebagai bahan utama penghasil gula. Tanaman ini di perkiraan berasal dari India, namun ada beberapa pendapat tanaman ini juga berasal dari Papua. Tanaman tebu ini memiliki kandungan manis yang sangat tinggi, yang banyak di temukan pada bagian batangnya. Tebu ini memiliki banyak jenis dan varietesnya mulai dari tebu kuning, tebuh merah dan bahkan tebuh lainnya.
B. Sejarah Tebu
anaman tebu (Saccharum officinarum L) adalah satu anggota familia rumput-rumputan (Graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari daratan rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut (dpl).
Asal mula tanaman tebu sampai saat ini belum didapatkan kepastiaanya, dari mana asal muasal tanaman tebu. Namun sebagian besar para ahli yang memang berkompeten dalam hal ini, berasumsi bahwa tanaman tebu ini berasal dari Papua New Guinea. Pada 8000 SM, tanaman ini menyebar ke Kep. Solomon dan Kaledonia Baru. Ekspansi tanaman ini ke arah timur Papua New Guinea berlangsung pada 6000 SM, dimana tebu mulai menyebar ke Indonesia, Filipina dan India.
Dari India, tebu kemudian dibawa ke China pada tahun 800 SM, dan mulai dimanfaatkan sebagai pemanis oleh bangsa China pada tahun 475 SM. Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan ”batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah”. Seperti halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya diekspor dan untuk menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Rahasia tanaman tebu akhirnya terbongkar setelah terjadi ekspansi besar-besaran oleh orang-orang Arab pada abad ketujuh sebelum sesudah masehi. Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 642, mereka menemukan keberadaan tebu yang kemudian dipelajari dan mulai diolah menjadi gula kristal. Ketika menguasai Mesir pada 710 M, tebu ditanam secara besar-besaran di tanah Mesir yang subur. Pada masa inilah, ditemukan teknologi kristalisasi, klarifikasi, dan pemurnian. Dari Mesir, gula menyebar ke Maroko dan menyeberangi Laut Mediterania ke benua Eropa, tepatnya di Spanyol (755 M) dan Sisilia (950 M).
Gula dikenal oleh orang-orang barat Eropa sebagai hasil dari Perang Salib pada abad ke-11. Para prajurit yang pulang menceritakan keberadaan “rempah baru” yang enak ini. Gula pertama diketahui tercatat di Inggris pada tahun 1099. Abad-abad berikutnya merupakan periode ekspansi besar-besaran perdagangan barat Eropa dengan dunia timur, termasuk di dalamnya adalah impor gula. Dari sebuah catatan perdagangan di Inggris, gula dihargai 2 Shilling/lb, nilai ini setara dengan beberapa bulan upah buruh rata-rata pada saat itu.
Mungkin karena merupakan sebuah temuan baru, gula pada saat itu telah menjadi sebuah simbol dari status sosial. Orang-orang kaya menyukai pembuatan patung-patung dari gula sebagai penghias meja-meja mereka. Bahkan ketika Henry III dari Perancis mengunjungi Venice, sebuah pesta diadakan untuk menghormatinya dengan menampilkan piring-piring, barang-barang perak, dan kain linen yang semuanya terbuat dari gula. Bahkan lebih “gila” nya lagi karena merupakan barang mahal, gula seringkali dianggap sebagai obat. Banyak petunjuk kesehatan dari abad ke-13 hingga 15 yang merekomendasikan pemberian gula kepada orang-orang cacat untuk memperkokoh kekuatan mereka.
Pada abad ke-15, pemurnian gula Eropa umumnya dilakukan di Venice. Namun Venice tidak bisa lagi melakukan monopoli ketika Vasco da Gama berlayar ke India pada tahun 1498 dan mendirikan perdagangan di sana. Meskipun demikian, penemuan orang-orang Amerika lah yang telah mengubah konsumsi gula di dunia.
Dalam salah satu perjalanan pertamanya, Columbus membawa tanaman tebu untuk ditanam di kawasan Karibia. Iklim yang sangat menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman tebu menyebabkan berdirinya sebuah industri dengan cepat. Kebutuhan terhadap gula yang besar bagi Eropa menyebabkan banyak kawasan hutan di kepulauan Karibia menjadi hampir seluruhnya hilang digantikan perkebunan tebu, seperti misalnya di Barbados, Antigua dan separuh dari Tobago. Tanaman tebu dibudidayakan secara massal. Jutaan orang dikirim dari Afrika dan India untuk bekerja di penggilingan tebu. Oleh karenanya, produksi gula sangat erat kaitannya dengan perdagangan budak di dunia barat.
Secara ekonomi gula sangatlah penting sehingga seluruh kekuatan Eropa membangun atau berusaha membangun jajahan di pulau-pulau kecil Karibia dan berbagai pertempuran terjadi untuk menguasai pulau-pulau tersebut. Selanjutnya tanaman tebu dibudidayakan di berbagai perkebunan besar di kawasan-kawasan lain di dunia (India, Indonesia, Filipina dan kawasan Pasifik) untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa dan lokal.
Pada tahun 1750 terdapat 120 pabrik pemurnian gula yang beroperasi di Britania dengan hanya menghasilkan 30.000 ton per tahun. Pada tahap ini gula masih merupakan sesuatu yang mewah dan memberi keuntungan yang sangat besar sehingga gula dijuluki “emas putih”. Keadaan ini juga berlaku di negara-negara Eropa Barat lainnya.
Para pemerintah menyadari keuntungan besar yang didapat dari gula dan oleh karenanya mengenakan pajak yang tinggi. Akibatnya gula tetap merupakan sebuah barang mewah. Keadaan ini terus bertahan sampai dengan akhir abad ke-19 ketika kebanyakan pemerintahan mengurangi atau menghapus pajak dan menjadikan harga gula terjangkau untuk warga biasa.
C. Klasifikasi Ilmiah tebu
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Super Divisi: Spermatophyta (Tumbuhan yang menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan yang memiliki bunga)
- Kelas: Liliopsida (Tumbuhan dengan biji berkeping satu atau monokotil)
- Ordo: Poales
- Famili: Graminae atau poaceae
- Genus: Saccharum
- Spesies : Saccharum officinarum Linn.
- Nama lokal: Tebu (Indonesia); tebu, rosan (Jawa); tiwu (Sunda); tebhu (Madura); tebu, isepan (Bali); teubee (Aceh); tewu (Nias, Flores); atihu (Ambon); tebu (Lampung).
D. Morfologi Tebu
1. Akar
Akar tanaman tebu berserabut, tunggang, dengan panjang 20-30 cm, berwarna keputihan kotor hingga kecoklatan, dapat menembus permukaan tanah berkisar 20 cm bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan.
2. Batang
Batang tanaman tebu bulat, berdiamater 4 – 10 cm, tumbuh tegak, berbuku – buku dengan jarak 3-5 cm, panjang batang tanaman ini mencapai 3-5 meter. Selain itu, batang tanaman tebu ini memiliki perkulitan tebal, keras, dengan warna yang sangat beragam jenis mulai dari merah, kuning dan juga keungguan.
3. Daun
Daun tanaman tebu termasuk daun tidak lengkap, karena terdiri dari pelepah dan beberapa helaian daun. Selain itu, daun pada tanaman tebu tidak bertangkai panjang, namun langsung daunnya memanjang dengan panjang 1-2 meter, daun ini juga memiliki garis – garis yang memanjang, dan juga berbulu, biasanya daun ini tumbuh di bagian ketiak daun serta daun tanaman tebu ini berwarna kehijauan muda hingga tua.
4. Bunga
Bunga tanaman tebu ini termasuk kedalam bunga majemuk, yang tersusun dari beberapa malai yang terbatas. Bunga tanaman ini memiliki panjang sekitar 70-90 cm, dengan memiliki tiga daun kelopak, satu daun mahkota, tiga benang sari, dan dua kepala putik. Pada umumnya, bunga pada tanaman tebu ini jarang kelihatan atau tampak karena bunga tanaman sangat rentan berguguran atau berjatuhan keketika masih muda atau proses pertumbuhan.
D. Penyebaran dan Habitat Tebu
Tanaman tebu (Saccharum officinarum Linn.) telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu oleh bangsa Persia, Cina, India, kemudian menyusul bangsa Eropa. Pada sekitar tahun 400-an tanaman tebu telah ditemukan tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatera, dan dibudidayakan secara komersial oleh imigran Cina. Tebu termasuk dalam tumbuhan yang dapat ditanam di daerah tropis dan subtropis, lebih kurang pada daerah antara 39° LU dan 39° LS.
Di daerah tropis, tanaman tebu dibudidayakan di negara-negara seperti Thailand, Filipina, Malaysia, India, dan Indonesia. Sedangkan di daerah subtropis budidaya tebu banyak dijumpai di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Australia, dan Hawai. Di Indonesia, sentra perkebunan tebu terutama di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Tebu dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1.400 mdpl, tetapi pada ketinggian mulai +1.200 mdpl pertumbuhan tebu akan lambat. Curah hujan yang optimum untuk tanaman tebu adalah 1.500-2.500 mm per tahun dengan hujan tersebar merata. Produksi yang maksimum dicapai pada kondisi yang memiliki perbedaan curah hujan yang ekstrim antara musim hujan dan musim kemarau. Suhu yang baik untuk tanaman tebu berkisar antara 24°C hingga 30°C, dengan kelembaban nisbi yang dikehendaki adalah 65-70%, dan pH tanah 5,5-7,0. Kecepatan angin yang optimum untuk pertumbuhan tebu kurang dari 10 km/jam, karena angin dengan kecepatan lebih dari 10 km/jam akan merobohkan tanaman tebu.
Tekstur tanah yang cocok untuk tanaman tebu adalah tekstur tanah ringan sampai agak berat dengan kemampuan menahan air yang cukup. Kedalaman (solum) tanah untuk pertumbuhan tanaman tebu minimal 50 cm dengan tidak ada lapisan kedap air. Syarat topografi lahan tebu adalah berlereng panjang, rata, dan melandai. Bentuk permukaan lahan yang baik untuk pertumbuhan tebu adalah datar sampai bergelombang dengan kemiringan lereng 0-8 %.
E. Manfaat Tebu
Tebu merupakan bahan baku pembuatan gula. Air perasan tebu juga dimanfaatkan sebagai salah satu minuman. Selain itu, tebu memiliki berbagai khasiat kesehatan karena kandungan tebu terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C. Beberapa khasiat tebu, antara lain dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, melawan kanker payudara, menguatkan gigi dan gusi, baik untuk penderita diabetes dan menghidrasi tubuh.
Selain manfaat bagi kesehatan, ampas tebu atau yang lazim disebut bagas juga dimanfaatkan dan diolah sebagai bahan baku pembuatan papan buatan.
F. Jenis Gula
Gula pasir (Granula)
Gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna putih namun ada pula yang berwarna cokelat (raw sugar).
Sirup Maple
sirup yang didapatkan dari pohon mapel yang banyak terdapat di America Utara. Sirup ini merupakan larutan 70% sakarosa dan glukosa dalam air. Penyusun utamanya adalah sakarosa.
Maltosa
Gula Adalah hasil fermentasi malt / padi-padian yang telah mengalami perendaman, pengeringan, pemanggangan, dan penggilingan. Bentuknya menyerupai madu, namun rasanya lebih manis dari madu.
Madu
Merupakan campuran dari tiga jenis gula, yaitu glukosa, fruktosa dan sakarosa. Komposisinya adalah 80% gula dengan 20% air.
Laktosa
Gula yang terdapat pada susu, suatu kombinasi dari galaktosa dan glukosa.
Caramel
Diperoleh dari hasil pemanasan gula. Caramel berwarna coklat hingga hitam dan menghasilkan aroma khas. Digunakan sebagai pewarna makanan dan aroma rasa.
Jaggery
Gula yang mengalami pemurnian sebagian, berasal dari India. Terbuat dari tebu ataupun palm (kelapa).
Icing (Icing sugar)
Gula yang telah mengalami penghalusan sehingga berbentuk bubuk gula. Gula ini biasa digunakan sebagai krim gula (gula pelapis) pada cake.
Crystalizzed Sugar
Gula yang juga dari hasil kristalisasi cairan tebu. Berbeda dengan gula pasir, gula ini memiliki butir yang lebih kasar. Warnanya juga ada yang berwarna-warni. Biasanya gula jenis ini digunakan untuk tabulan pada biscuit sebelum dipanggang karena gula ini tidak meleleh dalam suhu oven.
Caster Sugar
Caster adalah nama dari gula pasir yang sangat halus, terdapat di Britania. Dinamai demikian karena ukuran butirannya sangat kecil sehingga dapat ditaburkan dari wadah berlubang-lubang kecil. Karena sifatnya yang mudah bercampur, maka gula kastor sering digunakan sebagai bahan campuran untuk pemanis dalam adonan kue, cookies, pastry, dll.
Gula Bit
Gula kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari tanaman bit.
Palm Sugar
Gula Palma (kelapa/ kurma) gula ini berasal dari nira atau sari batang tumbuhan keluarga palem-paleman. Memiliki bentu seperti gula pasir, berwarna coklat, dan memiliki harum yang khas.
Gula Jawa
Gula yang berasal dari nira atau sari batang pohon jenis palem. Berasal dari Indonesia. Terbuat dari tebu ataupun palm (kelapa). Bentuknya biasanya silinder atau menyerupai batok kelapa.
Corn Syrup
Rasanya tidak semanis sirup gula. Dibuat dari pati jagung dengan menambahkan sejenis enzim sehingga berbentuk sirup kental. Corn syrup akan memberikan efek moist pada kue. Ada 2 jenis corn syrup, yaitu Light Corn Syrup dan Dark Corn Syrup.
Gula Jelly
Adalah larutan gula yang warnanya kuning dan kental sehingga menyerupai jelly. Gula jelly biasanya dicampurkan ke dalam adonan buttercream.
Gula Batu
Gula batu diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal bening dan putih dibuat dari larutan gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan kecil yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air dalam kristal.
Gula Aren
Bahan bakunya sama seperti gula jawa. Hanya saja gula aren memiliki harum yang lebih khas, dan warna yang lebih coklat daripada gula jawa.
Brown Sugar
Gula yang dalam proses pembuatannya dibubuhi molase. Warnanya kecoklatan seperti gula palem, memiliki wangi caramel, dan rasanya legit. Rasa brown sugar tidak semanis gula pasir, biasanya digunakan dalam pembuatan cookies sehingga membuat cookies lebih moist daripada bila menggunakan gula pasir sebagai pemanisnya.
Gula Vanila
Gula beraroma dan citarasa harum yang khas dibuat dengan cara memendam biji-biji vanilla dalam gula pasir; biasanya dengan takaran dua biji vanila untuk setiap satu pound gula. Campuran tersebut disimpan dalam wadah kedap udara selama sekitar satu minggu sebelum biji-biji vanila tadi dipisahkan kembali. Hasilnya berupa gula dengan rasa dan aroma yang harum yang dapat digunakan untuk bahan baku ataupun penghias ‘baked goods’, buah dan hidangan penutup lainnya. Biji-biji vanila dapat digunakan kembali sampai dengan dengan 6 bulan. Gula Vanilla dapat juga dibuat dari ekstrak vanillin (vanili) murni. Citarasanya sama kuatnya dengan vanilla tetapi tetap dapat dibedakan. Gula ini dinamai gula-vanillin.
Gula Spun (Spun sugar)
Gula lembut hasil dari pendidihan gula sehingga dapat dibentuk dan digunakan untuk dekorasi berbagai hidangan penutup. Pembuatan gula spun diawali dengan pemasakan gula, air dan krim tartar hingga menjadi keras tapi tetap mudah dibentuk. Kemudian dapat dibentuk seperti gumpalan helaian benang dengan menggunakan garpu pengocok dan dioleskan ke permukaan kue untuk dekorasi.
Gula Barbados
Gula tebu yang berwarna coklat.
Gula Confectionary
Gula ini didapat dari penghancuran secara mekanis sehingga tidak ada kristal-kristal yang tertinggal. Terkadang gula ini dicampur dengan sedikit pati atau bahan anti kempal untuk mencegah penggumpalan.
Gula Coklat
Gula yang ditambah dengan sedikit molase (tetes) untuk memberikan citarasa dan warna.
Gula Gelatin
Merupakan campuran dari gula granulasi dan pektin. Digunakan dalam pembuatan selai dan ‘marmelade’.
Gula Inverse
Gula inversi dibuat dengan menggabungkan sirup gula dengan sedikit asam (seperti pada krim tartar atau jus lemon) dan pemanasan. Proses ini mengubah, atau memecah, sakarosa menjadi dua komponen, glukosa dan fruktosa, sehingga menurunkan ukuran kristal-kristal gula. Karena struktur kristalnya yang halus, gula inversi menghasilkan produk yang lebih halus dan digunakan dalam pembuatan berbagai jenis permen seperti fondant, dan berbagai sirup. Proses pembuatan jam dan selai secara otomatis menghasilkan gula inversi dengan menggabungkan asam alami dalam buah dengan gula granulasi dan memanaskan campuran tersebut.
Gula Jagung
Glukosa yang diperoleh dari jagung.
Gula Muscovado
Gula coklat gelap.
Gula Sdaning
Gula Sdaning merupakan gula kasar atau gula dekorasi. Kristalnya berukuran 4 kali lipat lebih besar dari gula granulasi pada umumnya. Digunakan untuk menghias makanan-makanan yang dipanggang dengan oven .
G. Manfaat Tebu Bagi Kesehatan
1. Mencegah Penyakit Kuning
Sari tebu ternyata selain dapat mencegah penyakit kuning juga merupakan obat alami untuk penyakit kuning. Sebagaimana kita ketahui penyakit kuning ini dikarenakan terdapat bilirubin yang berlebihan di dalam darah sehingga kulit menjadi kuning, kemudian penyakit ini nantinya akan menyerang pada liver atau hati sehingga dapat mengganggu kinerja hati. Untuk penggunaannya, penderita penyakit kuning dapat mengonsumsi dua gelas jus tebu segar dengan campuran jeruk nipis dan garam.
2. Meredakan Rasa Nyeri
Minuman manis khususnya sari tebu ternyata memiliki kandungan zat yang dapat meredakan rasa nyeri infeksi pada saluran kemih, akibat penyakit seksual, dan peradangan perut. Bagi penderita nyeri tersebut dapat memanfaatkan sari tebu dengan mengonsumsi satu gelas sari tebu maka rasa nyeri tersebut akan berkurang.
3. Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal merupakan salah satu penyakit yang dapat diatasi dengan mengonsumsi sari tebu. Penyakit yang dikenal pula dengan nama infeksi saluran kemih ini akan menyebabkan penderitanya merasa sakit ketika buang air seni dan bahkan mengakibatkan pendarahan. Penyakit ini dapat terjadi karena seseorang kurang mengonsumsi air sehingga terjadi dehidrasi dan membentuk batu di dalam ginjal. Untuk mengurangi penyakit ginjal ini, Anda dapat mengonsumsi sari tebu untuk meluruhkan batu ginjal yang berada di ginjal.
4. Menurunkan Demam
Tebu merupakan salah satu tanaman yang memiliki segudang vitamin yang baik untuk tubuh begitu pula dengan sari tebu. Sari tebu kaya akan fosfor, zat besi, kalium, dan magnesium. Sebuah penelitian juga ternyata menunjukkan bahwa sari tebu dapat menurunkan demam.
5. Mencegah Kanker
Sari tebu ternyata juga memiliki sifat sebagai alkali. Hal ini berarti bahwa sari tebu juga dapat mencegah penyakit kanker. Dalam hal ini penyakit kankernya yaitu kanker usus, kanker paru-paru, dan kanker payudara.
6. Mengatasi Dehidrasi
Jika Anda merasa selalu kurang minum dan tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk minum 8 gelas per hari maka sari tebu dapat menjadi solusi bagi Anda. Hal ini dikarenakan dengan meminum sari tebu maka Anda telah dapat mempertahankan cairan di dalam tubuh. Bahkan ketika musim panas, sari tebu juga dapat dimanfaatkan untuk mendinginkan panas tubuh.
7. Aman untuk Penderita Diabetes
Walaupun sari tebu memiliki rasa yang sangat manis, tetapi bagi para penderita diabetes tidak perlu khawatir tidak dapat merasakan manfaat dari sari tebu ini. Hal tersebut dikarenakan sari tebu yang memiliki rasa manis ini ternyata aman untuk dikonsumsi oleh para penderita diabetes. Rasa manis yang terdapat di dalam sari tebu bukanlah pemanis buatan dan sari tebu juga dapat menjaga kadar glukosa untuk tetap seimbang sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
8. Mencegah Stroke
Dengan mengonsumsi air tebu secara teratur dapat membantu menjaga metabolisme tubuh akibat kekurangan cairan karena kegiatan yang kita lakukan, sehingga bisa membantu menghindari stroke.
9. Menguatkan Gusi dan Gigi
Cairan yang ada di buah tebu dapat membuat gusi dan juga gigi anda menjadi kuat, caranya dengan meminum air tebu murni yang sudah dicampir air jeruk nipis dan juga garam.
10. Mengatasi Mimisan
Potonglah bagian tebu yang paling ujung setelah itu rebus dengan air secukupnya, campurkan garam dan juga gula jawa. Jika sudah mendingin saring airnya dan minumlah.
11. Mengatasi Masuk Angin
Ambil sekitar tiga helai daun tebu, rebuslah hingga mendidih dan minumlah apabila anda rebusan tersebut sudah mendingin, lakukan secara rutin yaitu tiga kali sehari.
12. Melawan Kanker Payudara
Kandungan yang berada pada buah tebu merupakan sifat alkali yang dapat membantu untuk mengatasi kanker payudara dan juga prostat dengan cara mengonsumsi secara periodik air tebu murni.
13. Baik Untuk Penderita Diabetes
Tebu juga sehat bagi penderita diabetes karena mengandung gula alami. Air sari tebu bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk gula mentah atau pemanis buatan. Manfaat jus tebu juga mampu menjaga kadar glukosa darah seimbang.
14. Menyembuhkan Pilek dan Sakit Tenggorokan
Jika ka Anda berpikir jus tebu bisa berbahaya untuk sakit tenggorokan atau pilek, maka Anda salah. Air tebu justru membantu menyembuhkan radang tenggorokan, pilek dan flu.
AYO Bergabung Bersama AJOQQ | Menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
ReplyDelete1 ID untuk 8 Permainan Poker, Domino, Capsa Susun, BandarQ, AduQ, Bandar Poker, Sakong, Bandar66 ( NEW GAME!! )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
- Bonus Cashback 0.3%. Dibagikan Setiap hari SENIN
- Bonus referral 20% SELAMANYA
- Minimal Deposit dan Withdraw hanya 15 rb Proses Aman & cepat
- 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
Pin BB: 58cd292c
website : www.ajoqq.info