Cara Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus spp)
A. Sejarah Singkat Bayam (Amaranthus spp)
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia.
B.Cara Budidaya Tanaman Bayam (Amaranthus spp)
a. Iklim
1.
Keadaan
angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam
yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman.
2.
Karena
tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk
tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari
1.500 mm / tahun.
3.
Tanaman
bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk
tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi),
pertumbuhan bayam
4.
Suhu
udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 - 20 derajat Celcius.
5.
Kelembaban
udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60%.
b. Media Tanam
1.
Tanaman
bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk
tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
2.
Tanaman
bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis),
pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning - kuningan
(klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana
akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6
- 7.
3.
Tanaman
bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk
tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang
kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam
dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
4.
Kelerengan
lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15 - 45 derajat.
c. Ketinggian Tempat
Dataran tinggi merupakan tempat
yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.
d. Pembibitan
1.
Persyaratan
Benih
2.
berasal
dari induk yang sehat,
3.
bebas
dari hama / penyakit,
4.
daya
kecambah 80 prosen, dan
5.
memiliki
kemurnian benih yang tinggi.
6.
Disamping
persyaratan seperti yang disebutkan diatas, benih / bibit yang digunakan kalau
bisa merupakan benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit.
e. Penyiapan Benih
Benih Bayam sayur yang ditanam
petani kebanyakan swadaya dari tanaman terdahulu yang sengaja dibiarkan tumbuh
terus untuk produksi biji. Keperluan benih untuk lahan 1 hektar berkisar antara
5 - 10 kg, atau 0,5 - 1,0 gram per m2 luas lahan. Biji dipanen pada waktu musim
kemarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua (masak). Tandan harus dijemur
beberapa hari, kemudian biji dirontokkan dari tandan dan dipisahkan dari sisa -
sisa tanaman. Untuk memproduksi bibit bagi satu hektar kebun yang berisi 25000
- 40000 tanaman, kemungkinan dibutuhkan sekitar 1 - 2 kg benih.
f. Teknik Penyemaian Benih
Lahan untuk pembibitan dipilih
yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan penyakit tanaman
maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik atau atap jerami padi. Benih bayam
disebar merata atau berbaris - baris pada tanah persemaian dan ditutup dengan
selapis tanah tipis.
g. Pemeliharaan Pembibitan /
Penyemaian
Dalam pemeliharaan benih / bibit
perlu dilakukan penyiraman dengan teratur dan hati-hati. Tanah yang digunakan
juga perlu dipupuk agar kesuburannya tetap terjaga. Pupuk yang digunakan sebaiknya
pupuk kandang. Setelah bibit tumbuh dan ada benih yang terserang hama /
penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah.
h. Pemindahan Bibit
Setelah bibit tumbuh berumur
sekitar 7 - 14 hari, bibit dipindah-tanam ke dalam pot-pot yang terbuat daun
pisang atau kantong plastik es mambo yang sebelumnya telah diisi dengan medium
tumbuh campuran tanah dan pupuk organik yang halus (1:1). Bibit dalam pot
disiram teratur dan setelah berumur sekitar 7 - 14 hari setelah dipotkan, bibit
tersebut telah siap untuk dipindah-tanam ke lapangan.
i.
Pengolahan
Media Tanam
1)
Persiapan
Sebelum
pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai
yaitu antara 6 - 7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-meter.
Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu
dilakukan pemupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya pada
awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Berapa luas lahan yang akan ditanami
dan akan melakukan sistem polikultur atau monokultur. Dan berapa banyak
kebutuhan benih untuk dapat memenuhi produk bayam yang diinginkan.
2)
Pembukaan
Lahan
Lahan
yang akan ditanami dicangkul / dibajak sedalam 30 - 40 cm, bongkah tanah
dipecah gulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu
diratakan. Lahan kemudian dibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang
benar.
3)
Pembentukan
Bedengan
Setelah
tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm atau
160 cm, tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat
parit antar bedengan selebar 20 - 30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase. Pada
bedengan dibuat lubang - lubang tanam, jarak antar barisan 60-80 cm, jarak
antar lubang (dalam barisan) 40-50 cm.
Pengapuran
Apabila
pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk menaikkannya.
Pengapuran dapat menggunakan kapur pertanian atau Calcit maupun Dolomit. Pada
tipe tanah pasir sampai pasir berlempung yang pH-nya 5,5 diperlukan ± 988 kg
kapur pertanian / ha untuk menaikkan pH menjadi 6,5. Kisaran kebutuhan kapur
pertanian pada tanah lempung berpasir hingga liat berlempung ialah antara 1.730
- 4.493 kg / hektar. Sebaliknya, untuk menurunkan pH tanah, dapat digunakan
tepung Belerang (S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton / hektar. Cara
pemberiannya, bahan - bahan tersebut disebar merata dan dicampur dengan tanah
minimal sebulan sebelum tanam.
Pemupukan
Pemupukan
awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Waktu pemupukan dilakukan satu
minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemupukan adalah dengan disebarkan
merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk
pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan
memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikan
dengan jenis tanaman dan keadaan lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang
sekitar 10 ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan
sekitar 1 - 2 kg per lubang tanam.
Pemberian
Mulsa
Untuk
memperoleh hasil produksi yang berkualitas baik maka di dalam penanaman perlu
dipasang palstik perak-hitam sebagai mulsa. Dengan penggunaan plastik ini dapat
mengurangi serangan hama dan penyakit termasuk gangguan gulma dan lainnya.
Teknik
Penanaman
Penentuan
Pola Tanam
Jarak
tanam untuk tanaman bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jarak
tanam tersebut dapat divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan
jenis bayam sehingga populasi tanaman per hektar berkisar antara 30.000 -
60.000 tanaman. Pola tanam untuk bayam cabut adalah monokultur. Dalam satu
hamparan lahan biasanya ditanam berbagai jenis tanaman dengan pola mosaik
(perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur pada petak - petak
tersendiri. Tanaman lainnya tadi antara lain seperti kakngkung (darat), selada,
lobak, paria, kemangi dan sayuran lalapan lainnya.
Pembuatan
Lubang Tanam
Lubang
tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-pukul
sehingga membentuk lubang. Jarak antara barisan adalah 60 - 80 cm dan jarak
antar lubang (antar barisan) 40 - 50 cm.
Cara
Penanaman
Penanaman
dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau dengan penyemaian terlebih
dahulu. Apabila tanpa penyemaian maka biji bayam dicampur abu disebarkan
langsung di atas bedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan
arahnya membujur dari Barat ke Timur. Setelah disebarkan benih segera ditutup
dengan tanah halus dan disiram hingga cukup basah. Waktu penanaman paling baik
adalah pada awal musim hujan. Dengan penyemaian maka tanaman dapat tumbuh
dengan lebih baik karena benih diperoleh dengan cara seleksi untuk ditanam.
Pemeliharaan
Tanaman
Penjarangan
dan Penyulaman
Apabila
sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata maka akan
terjadi pertumbuhan yang mengelompok (rapat) sehingga pertumbuhannya terhambat
karena saling bersaing satu sama lain. Oleh karena itu perlu dilakukan
penjarangan sekaligus sebagai panen pertama. Apabila tanaman bayam dihasilkan
dari benih yang disemai maka setelah penanaman di lapangan ada yang mati /
terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman dengan mengganti tanaman
dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserang penyakit segera
dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapat dilakukan
seminggu setelah tanam.
Penyiangan
Penyiangan
dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) dan rumput
liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi bayam antara 30
- 65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang
digunakan dalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya
dengan dicangkul untuk mencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan.
Disamping itu pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan tanah.
Pembubunan
Proses
pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
Perempalan
Apabila
perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas -
tunas liar dan pemasangan ajir / turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar
tidak rebah.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang calon tanaman
sekitar 0,4 - 0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan berkisar 15 -
30 ton (http://Cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html)
Karena
bercocok tanam secara organik tidak menggunakan pupuk sintetis, sebagai
gantinya mereka mengandalkan metode alami, seperti kompos dan mengganti tanaman
jenis panen, seperti tanaman polong. Sayangnya, kompos tidak dapat mencukupi
pengembalian nitrogen ke dalam tanah guna menumbuhkan sejumlah besar tanaman
yang diperlukan untuk memberi makan pada ternak dunia.
Mengganti
tanaman dengan jenis panen sebetulnya adalah sangat menjanjikan, namun banyak
petani tidak mampu menanam tanaman yang mereka sendiri tidak mampu menjualnya.
Meskipun beberapa jenis tanaman polong dapat dikonsumsi, namun jenis paling
baik dalam memproduksi nitrogen justru dari jenis yang tidak bisa dimakan
(http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/1913-beralih-ke-organik-sebanding-harganya)
Pengairan
dan Penyiraman
Pada
fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1 - 2
kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram
tanaman bayam adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor
(emrat) agar air siramannya merata
(http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html).
Waktu
Penyemprotan Pestisida
Jenis
pestisida yang digunakan pada budidaya tanaman bayam secara organik adalah daun
Mindi yang mengandung margosin, glikosdida flafonoid untuk mengendalikan ulat
grayak dan kutu daun, Surian yang daun dan kulit batangnya berfungsi untuk
mengendalikan hama ulat, tungau dan lain-lain. Sedangkan untuk mengendalikan
penyakit bisa digunkan bunga Camomil (Chamaemelum spp). Pengaplikasian dengan
menggunakan 60 cc untuk 1 lt air, disemprotkan ke tanaman yang terkena hama
pada daun dan batangnya 1 minggu 1 kali (google search: pembuatan pestisida
alami, Blog Lesman).
Penyemprotan
dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot berupa tangki sprayer. Cara
penyemprotan yaitu jangan dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan
menentang arah datangnya angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan
hujan dan sebaiknya dicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan
pada pagi hari benar atau sore hari ketika udara masih tenang. Hal tersebut
untuk menghindari matinya lebah atau serangga lainnya yang menguntungkan.
vPermisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802